Tafsir Al quran

Kamis, 26 Maret 2015

MEMBURU HIDAYAH


HIDAYAH ITU MAHAL
Hidayah adalah sesuatu yang sangat mahal untuk didapatkan, maka sudah sepantasnya untuk dijaga dengan baik.
Ada sebuah kisah hidayah saat paman nabi meninggal
Hr bukhari muslim
Saat paman nabi yaitu abu tholib sakaratul maut, nabi datang menjenguk pamannya. Tapi ternyata disitu telah berdiri abu jahal dan Abdullah bin abi umayyah. Nabi berusaha untuk mengajak pamannya masuk dalam agama islam dan berkata “ wahai pamanku ucapkanlah kalimat “Laailaha ilallah”, karena dengan ucapan itu aku bisa membantu di hadapan Allah.”. sebelum abu tholib berkata, maka kedua pamannya yang lain langsung berkata “ hai abu tholib, apakah kamu sudah membenci agama abdul mutholib”. Maka abu tholib diam tak jadi berkata. Nabipun kembali meminta “wahai pamanku ucapkanlah kalimat “Laailaha ilallah”, karena dengan ucapan itu aku bisa membantu di hadapan Allah.”. sebelum abu tholib berkata, maka kedua pamannya yang lain kembali berkata “ hai abu tholib, apakah kamu sudah membenci agama abdul mutholib”. Sampai akhir hayatnya abu tholib berkata “ aku akan tetap setia pada agama nenek moyangku.”.
Nabipun menangis dan berkata “demi Allah, saya akan tetap meminta ampun untukmu selama tidak dilarang oleh Allah”. Kemudian setelah itu turunlah firman Allah 
surat at taubah ayat15 
artinya “ tidak boleh bagi nabi dan orang2 beriman untuk mendoakan ampunan bagi orang musrikin sekalipun itu kerabat sendiri”.
Nabi adalah orang yang paling mulia, namun beliau tidak mampu untuk memberi hidayah pada pamannya. Paman nabi yaitu abu tholib adalah orang yang sangat sayang dan selalu melindungi nabi sejak kecil sampai beliau diangkat nabi.
Sekarang bandingkan dengan kita, apa jasa kita kepada rosulullah? Tapi Allah tetap memberikan hidayah kepada kita . itu bukti bahwa Allah itu sangat sayang kepada kita. 

HIDAYAH ITU HARUS DICARI
Hidayah itu harus dicari semaksimal mungkin. Ada kisah dari sahabat yaitu salman al farisi ra, dia berasal dari Negara Persia (afganistan, dsb). Di negaranya penduduknya adalah penyembah Api. Salman itu sangat disayang oleh bapaknya, karena sayangnya salman itu dipingit ga boleh keluar. Ayahnya itu penjaga api agar tetap hidup. Suatu saat salman disuruh keluar untuk melihat kebun dan lewat gereja. Dia mendengar kok ada nyanyi2, maka salmanpun masuk ke gereja. Sampai sore hari salman pulang dan ditanya bapaknya.
Bapak salman” darimana saja kamu?”
Salman menjawab “ saya baru singgah di gereja, ada ajaran yang baguss”
Bapak salman berkata “ tak ada ajaran yang lebih bagus dari ajaran kita”
Kemudian salman pun diperketat penjagaannya tak boleh keluar sama sekali. Beberapa saat kemudian salman mendengar orang2 itu pergi ke negeri syam (syuria, irak dan sekitarnya). Saat itu syiria adalah pusatnya agama nasrani. Salman berpesan “ tolong dikabari, saya mau ikut”.
Akhirnya betul, salman berusaha melepaskan pasungannya dan pergi ke negeri syiria. Disana dia bertemu dengan pendeta. Salman berkata “saya ingin menjadi pemeluk agama nasrani, dan ingin menjadi pembatu di sini”. Kemudian di perjalanannya, salman itu tau bahwa pendeta itu adalah orang jahat, yang mengumpulkan upeti tapi hanya untuk dirinya sendiri.
Saat pendeta meninggal, dan akan dikubur kemudian salman berkata bahwa dia tak layak dikubur karena telah memakan harta yang ditariknya. Pendeta itu kemudian disalib.
Kemudian diganti oleh pendeta yang sholeh, saat pendeta akan meninggal, salman sedih dan berkata “ kemana saya akan pergi setelah kamu?
Pendeta berkata “ tak ada pendeta lain yang baik selain di mousul irak”.
Salman pun pergi ke irak dan berguru pada pendetanya. Pendetanya kemudian akan meninggal. Salmanpun bertanya lagi, kemana dia harus pergi.
Mereka berkata “ pergilah ke negeri nasibin afrika al jazair”. Salman pergi ke sana, singkat cerita pendetanya meninggal dan memberi petunjuk pergilah kau ke amuria romawi.
Sampai di romawi, salman bekerja sampai mendapat beberapa ekor kambing. Dan menjelang pendetanya wafat dia bertanya “ saya harus kemana lagi?”
Pendeta berkata “ tak ada lagi yang sholeh, tapi akan muncul sebentar lagi seorang nabi. Dan nabi itu tinggal di kota yang banyak pohon kurmanya. Cirri-cirinya adalah kalau dikasih sedekah tak mau makan dari sedekah itu, tapi kalau dikasih hadiah dia mau menerima. Di punggungnya ini ada tanda (sebesar telur) yang bentuknya agak hitam dan ada rambut sedikit dan tu adalah tanda kenabian.
Maka salmanpun mencari kabilah yang akan pergi ke tanah arab, dan berkata “ tolong antar saya ke tanah arab dan saya beri seluruh harta onta yang saya miliki”.
Sampai di tengah jalan, salman itu dikhianati. Kambing dan untanya dirampas dan salman dijadikan budak dan dijual. Akhirnya dia jatuh ke tangan yahudi. Dan datang keponakan yahudi itu membeli salman dan dia tinggal dikota madinah. Salman terus bekerja, sampai suatu saat ketika salman memetik buah kurma, majikannya kedatangan tamu yang berkata “ Telah datang orang yang menyebarkan agama, celakalah!!”.
Karena kagetnya, sampai dia itu hampir jatuh. Salman pun mengendap2 keluar dari tempat kerjanya dan mencari tau siapa nabinya. Kemudian setelah bertemu dengannabi , salman memberikan sedekah untuk nabi. Maka nabi menerima dan membagi2 kepada teman2nya dan nabi tak mau mengambilnya.
Salman berujar “Nah…inilah tanda yang pertama”
Pada lain hari, salman datang lagi dan memberi kurma seraya berkata “ ini adalah hadiah sebagai penghargaan untuk kamu dan teman2mu. Maka nabi menerima kurma itu, memakan nya dan membagikannya kepada teman2nya.”
Salman berujar “Nahhh ini adalah tanda ke dua, masih kurang tanda ketiga .
Suatu saat salman datang, kebetulan saat itu nabi sedang menguburkan salah seorang sahabatnya. Nabi memakai pakaian haji dan salman sengaja berdiri di belakang nabi. Nabi sadar apa yang salman lakukan. Nabipun membuka pakaiannya dan memperlihatkan tanda kenabiannya. Begitu salman melihat itu, salman langsung menangis memeluk nabi.
Nabipun bertanya “ apa saja yang kamu alami?” salmanpun bercerita, dan nabi sangat takjub dan meminta salman untuk bercerita kepada para sahabatnya.

HIDAYAH ITU CEPAT SEKALI HILANG
Jangan dipikir hidayah itu akan tetap ada sampai akhir. Karena rosul bersabda
HR MUSLIM
Rosulullh besabda “ bersegeralah kalian beramal, sebelum datang masa dimana saat itu banyak fitnah seperti gelapnya malam yang berlipat2. Akan datang suatu masa dimana seseorang yang paginya masih beriman dan sore harinya sudah kafir. Ada yang sore harinya beriman dan pagi harinya sudah murtad, yang menjual agamanya dengan dunia”.
Ulama berkata berhati2lah dengan penyakit “saufa” (nanti dulu), karena penyakit saufa adalah laskar elite iblis.
Hr bukhari
Rosul bersabda “ amalan itu dilihat dari akhirnya itu bagaimana”.
Jadi jangan beranggapan kita sekarang sholat, nanti kita sholat lagi.
Rosul bersabda “ ada sebagian manusia dari kecil sampai besar melakukan amalan2 penghuni surge akan tetapi ketika usianya tinggal satu jengkal, Allah menakdirkan dia melakukan perbuatan dosa dan dia meningggal dalam keadaan melakukan perbuatan dosa dan masuk neraka. Akan ada orang2 yang semasa hidupnya melakukan perbuatan maksiat, sejengkal sebelum meninggal dia rajin ibadah dan meninggal saat beribadah dan masuk surga”
Jadi jangan beranggapan jika sudah berhaji itu pasti masuk surga, jangan beranggapan demikian!!! Jangan juga kita mudah memvonis orang bahwa dia ahli neraka. Oleh karena itu hidayah harus dipegang erat jangan dilepaskan.

MACAM-MACAM HIDAYAH
Memang hidayah itu adalah hak Allah, tapi Allah berfirman
Surat as syuro ayat 52
“ wahai Muhammad sungguh engkau bisa memberi hidayah ke jalan yang lurus”.
Maksud ayat tersebut. Hidayah ada 2 yaitu hidayah hati dan hidayah arahan. Hidayah hati itu yang memiliki adalah Allah. Hidayah arahan adalah kita mengarahkan orang dalam kebaikan dan melarang dalam keburukan.
TINGKATAN HIDAYAH
Imam ibn qoyyim al jauziyah, “barang siapa mendapatkan 10 tingkat hidayah Allah maka mendapatkan hidayah yang sempurna”
1.       Hidayah menemukan ilmu dan kebenaran
Tidak semua orang yang pintar dan cerdas itu menemukan kebenaran islam. Dalam sejarah para filsuf ahli filsafat seperti Aristoteles, Socrates, dsb. Mereka pandai dan cerdas tapi tak menemukan kebenaran.
Maka itu Ibn taimiyah mengatakan “orang2 yang seperti itu, dikaruniai Allah kecerdasan otak tapi tak dikaruniai kebersihan hati”.
2.       Hidayah agar diberi kemampuan dan kekuatan untuk mendapatkan ilmu
Tidak semua orang juga yang menemukan ilmu tapi tak mampu mendapatkan ilmu. Banyak kendala yang mungkin dialami, dari mulai kekuatan fisik, kesehatan juga masalah biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan ilmu. Bisa jadi dia ingin masuk pondok pesantren, tapi dia tak mampu secara financial. Atau mungkin dia tau kebenaran islam namun dia tak sehat fisik.
3.       Hidayah agar diberi kemauan untuk mencari ilmu.
Ada orang yang sudah bisa mendapatkan 2 hidayah diatas, tapi dia tak mempunyai kemauan untuk mencari ilmu. Tau kebenaran islam, punya kemampuan dan kekuatan namun tak punya kemauan mencari ilmu. Kadang manusia itu lucu, untuk kehidupan yang sementara di dunia mereka berlomba2 tapi tak mau mencari ilmu untuk kehidupan yang kekal di akhirat.
4.       Hidayah untuk mengamalkan ilmu
Mengamalkan ilmu itu lebih sulit daripada mencari ilmu. Contoh kecilnya saja, saat sholat subuh banyak masjid yang kosong. Hanya segelintir orang saja yang berjamaah. Padahal sudah jelas bahwa sholat berjamaah itu diwajibkan oleh Allah kepada orang lelaki.
Imam adz dzahabi seorang ulama di abad 8 H, beliau mengatakan “adapun pada hari ini, ilmu yang tersisa Cuma sedikit, yang punya ilmu sedikit itu orang sedikit. Diantara orang2 yang punya ilmu itu yang mengamalkan ilmu lebih sedikit lagi.”.
5.       Hidayah supaya istiqomah mengamalkan ilmu
Ada sebagian orang yang tak mengamalkan ilmu tak istiqomah. Mungkin pada saat pertama2 dia sangat rajin, tapi kemudian dia berkurang jadi tak istiqomah dalam mengamalkannya. Bisa jadi dia karena salah pergaulan.
6.       Hidayah agar dijauhkan dari faktor2 yang mengganggu pengamalan ilmu,.
Namanya godaan itu selalu saja ada. Ingin haji ada godaannya, ingin sholat berjamaah adaa lagi godaannya. Inilah yang perlu kita mintakan perlindungan kepada Allah.
7.       Hidayah agar mendapat tambahan ilmu yang lebih banyak
Jangan pernah kita puas dengan ilmu yang kita dapatkan, terusla minta pertolongan Allah agar terus diberi hidayah dalam mencari ilmu.
8.       Hidayah untuk mengetahui tujuan utama jalan yang kita tempuh
Tujuan hidup adalah mencari ridho Allah, maka itu dalam beribadahpun kita harus mencari ridho Allah. Jangan beribadah seenak sendiri.
9.       Hidayah agar senantiasa butuh kepada hidayah
Maka di dalam sholat, kita selalu membaca “Tunjukilah kami pada jalan yang lurus”, minimal 17x sehari.
10.   Hidayah untuk mengetahui 2 jalan yang menyimpang
Yaitu orang yang tak mengamalkan ilmu dan yang tak mau mengamalkan ilmu. Dan Allah sebutkan dalam surat al fatihah.

Rabu, 11 Maret 2015

Doa Nabi Adam

Surat Al A'raf ayat 23
qaalaa Rabbanaa dholamnaa anfusanaa wa-illam taghfir lanaa watarhamnaa lanakuunanna minalkhoosiriina
 
Artinya : Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. 

Berapa sering kita mendholimi diri kita sendiri. Kita telah diberi banyak kenikmatan oleh Allah yang tidak terkira. Kita telah diberi tubuh yang sempurna, namun kita gunakan tubuh ini untuk berbuat maksiat terhadap Allah. Ketika panggilan Adzan telah datang, tapi kita tidak bersegera untuk mengerjakan sholat. dan masih banyak kemaksiatan2  yang selalu kita lakukan hampir tiap hari. Bayangkan berapa tumpukan dosa yang kita lakukan. Namun Allah tetap memberikan rahmatnya kepada para hambanya, walau para hambanya telah bermaksiat kepadanya.

Seharusnya kita merasa malu kepada Allah dan segera bertobat. Jangan kita menunda2 tobat kita, karena kita tak tahu sampai kapan umur kita. Mari kita menjadi hamba yang senantiasa bertobat kepada Allah.