HIDAYAH ITU MAHAL
Hidayah adalah sesuatu yang
sangat mahal untuk didapatkan, maka sudah sepantasnya untuk dijaga dengan baik.
Ada sebuah kisah hidayah saat
paman nabi meninggal
Hr bukhari muslim
Saat paman nabi yaitu abu tholib
sakaratul maut, nabi datang menjenguk pamannya. Tapi ternyata disitu telah
berdiri abu jahal dan Abdullah bin abi umayyah. Nabi berusaha untuk mengajak
pamannya masuk dalam agama islam dan berkata “ wahai pamanku ucapkanlah kalimat
“Laailaha ilallah”, karena dengan ucapan itu aku bisa membantu di hadapan
Allah.”. sebelum abu tholib berkata, maka kedua pamannya yang lain langsung
berkata “ hai abu tholib, apakah kamu sudah membenci agama abdul mutholib”.
Maka abu tholib diam tak jadi berkata. Nabipun kembali meminta “wahai pamanku
ucapkanlah kalimat “Laailaha ilallah”, karena dengan ucapan itu aku bisa
membantu di hadapan Allah.”. sebelum abu tholib berkata, maka kedua pamannya
yang lain kembali berkata “ hai abu tholib, apakah kamu sudah membenci agama
abdul mutholib”. Sampai akhir hayatnya abu tholib berkata “ aku akan tetap
setia pada agama nenek moyangku.”.
Nabipun menangis dan berkata
“demi Allah, saya akan tetap meminta ampun untukmu selama tidak dilarang oleh
Allah”. Kemudian setelah itu turunlah firman Allah
surat at taubah ayat15
artinya “ tidak
boleh bagi nabi dan orang2 beriman untuk mendoakan ampunan bagi orang musrikin
sekalipun itu kerabat sendiri”.
Nabi adalah orang yang paling
mulia, namun beliau tidak mampu untuk memberi hidayah pada pamannya. Paman nabi
yaitu abu tholib adalah orang yang sangat sayang dan selalu melindungi nabi
sejak kecil sampai beliau diangkat nabi.
Sekarang bandingkan dengan kita,
apa jasa kita kepada rosulullah? Tapi Allah tetap memberikan hidayah kepada
kita . itu bukti bahwa Allah itu sangat sayang kepada kita.
HIDAYAH ITU HARUS DICARI
Hidayah itu harus dicari
semaksimal mungkin. Ada kisah dari sahabat yaitu salman al farisi ra, dia
berasal dari Negara Persia (afganistan, dsb). Di negaranya penduduknya adalah
penyembah Api. Salman itu sangat disayang oleh bapaknya, karena sayangnya
salman itu dipingit ga boleh keluar. Ayahnya itu penjaga api agar tetap hidup.
Suatu saat salman disuruh keluar untuk melihat kebun dan lewat gereja. Dia
mendengar kok ada nyanyi2, maka salmanpun masuk ke gereja. Sampai sore hari
salman pulang dan ditanya bapaknya.
Bapak salman” darimana saja
kamu?”
Salman menjawab “ saya baru
singgah di gereja, ada ajaran yang baguss”
Bapak salman berkata “ tak ada
ajaran yang lebih bagus dari ajaran kita”
Kemudian salman pun diperketat
penjagaannya tak boleh keluar sama sekali. Beberapa saat kemudian salman
mendengar orang2 itu pergi ke negeri syam (syuria, irak dan sekitarnya). Saat
itu syiria adalah pusatnya agama nasrani. Salman berpesan “ tolong dikabari,
saya mau ikut”.
Akhirnya betul, salman berusaha
melepaskan pasungannya dan pergi ke negeri syiria. Disana dia bertemu dengan
pendeta. Salman berkata “saya ingin menjadi pemeluk agama nasrani, dan ingin
menjadi pembatu di sini”. Kemudian di perjalanannya, salman itu tau bahwa
pendeta itu adalah orang jahat, yang mengumpulkan upeti tapi hanya untuk
dirinya sendiri.
Saat pendeta meninggal, dan akan
dikubur kemudian salman berkata bahwa dia tak layak dikubur karena telah
memakan harta yang ditariknya. Pendeta itu kemudian disalib.
Kemudian diganti oleh pendeta
yang sholeh, saat pendeta akan meninggal, salman sedih dan berkata “ kemana
saya akan pergi setelah kamu?
Pendeta berkata “ tak ada pendeta
lain yang baik selain di mousul irak”.
Salman pun pergi ke irak dan
berguru pada pendetanya. Pendetanya kemudian akan meninggal. Salmanpun bertanya
lagi, kemana dia harus pergi.
Mereka berkata “ pergilah ke
negeri nasibin afrika al jazair”. Salman pergi ke sana, singkat cerita
pendetanya meninggal dan memberi petunjuk pergilah kau ke amuria romawi.
Sampai di romawi, salman bekerja
sampai mendapat beberapa ekor kambing. Dan menjelang pendetanya wafat dia
bertanya “ saya harus kemana lagi?”
Pendeta berkata “ tak ada lagi
yang sholeh, tapi akan muncul sebentar lagi seorang nabi. Dan nabi itu tinggal
di kota yang banyak pohon kurmanya. Cirri-cirinya adalah kalau dikasih sedekah
tak mau makan dari sedekah itu, tapi kalau dikasih hadiah dia mau menerima. Di
punggungnya ini ada tanda (sebesar telur) yang bentuknya agak hitam dan ada
rambut sedikit dan tu adalah tanda kenabian.
Maka salmanpun mencari kabilah
yang akan pergi ke tanah arab, dan berkata “ tolong antar saya ke tanah arab
dan saya beri seluruh harta onta yang saya miliki”.
Sampai di tengah jalan, salman
itu dikhianati. Kambing dan untanya dirampas dan salman dijadikan budak dan
dijual. Akhirnya dia jatuh ke tangan yahudi. Dan datang keponakan yahudi itu
membeli salman dan dia tinggal dikota madinah. Salman terus bekerja, sampai
suatu saat ketika salman memetik buah kurma, majikannya kedatangan tamu yang
berkata “ Telah datang orang yang menyebarkan agama, celakalah!!”.
Karena kagetnya, sampai dia itu
hampir jatuh. Salman pun mengendap2 keluar dari tempat kerjanya dan mencari tau
siapa nabinya. Kemudian setelah bertemu dengannabi , salman memberikan sedekah
untuk nabi. Maka nabi menerima dan membagi2 kepada teman2nya dan nabi tak mau
mengambilnya.
Salman berujar “Nah…inilah tanda
yang pertama”
Pada lain hari, salman datang
lagi dan memberi kurma seraya berkata “ ini adalah hadiah sebagai penghargaan
untuk kamu dan teman2mu. Maka nabi menerima kurma itu, memakan nya dan
membagikannya kepada teman2nya.”
Salman berujar “Nahhh ini adalah
tanda ke dua, masih kurang tanda ketiga .
Suatu saat salman datang,
kebetulan saat itu nabi sedang menguburkan salah seorang sahabatnya. Nabi
memakai pakaian haji dan salman sengaja berdiri di belakang nabi. Nabi sadar
apa yang salman lakukan. Nabipun membuka pakaiannya dan memperlihatkan tanda
kenabiannya. Begitu salman melihat itu, salman langsung menangis memeluk nabi.
Nabipun bertanya “ apa saja yang
kamu alami?” salmanpun bercerita, dan nabi sangat takjub dan meminta salman
untuk bercerita kepada para sahabatnya.
HIDAYAH ITU CEPAT SEKALI HILANG
Jangan dipikir hidayah itu akan
tetap ada sampai akhir. Karena rosul bersabda
HR MUSLIM
Rosulullh besabda “ bersegeralah
kalian beramal, sebelum datang masa dimana saat itu banyak fitnah seperti
gelapnya malam yang berlipat2. Akan datang suatu masa dimana seseorang yang
paginya masih beriman dan sore harinya sudah kafir. Ada yang sore harinya
beriman dan pagi harinya sudah murtad, yang menjual agamanya dengan dunia”.
Ulama berkata berhati2lah dengan
penyakit “saufa” (nanti dulu), karena penyakit saufa adalah laskar elite
iblis.
Hr bukhari
Rosul bersabda “ amalan itu
dilihat dari akhirnya itu bagaimana”.
Jadi jangan beranggapan kita
sekarang sholat, nanti kita sholat lagi.
Rosul bersabda “ ada sebagian
manusia dari kecil sampai besar melakukan amalan2 penghuni surge akan tetapi
ketika usianya tinggal satu jengkal, Allah menakdirkan dia melakukan perbuatan
dosa dan dia meningggal dalam keadaan melakukan perbuatan dosa dan masuk
neraka. Akan ada orang2 yang semasa hidupnya melakukan perbuatan maksiat,
sejengkal sebelum meninggal dia rajin ibadah dan meninggal saat beribadah dan
masuk surga”
Jadi jangan beranggapan jika
sudah berhaji itu pasti masuk surga, jangan beranggapan demikian!!! Jangan juga
kita mudah memvonis orang bahwa dia ahli neraka. Oleh karena itu hidayah harus
dipegang erat jangan dilepaskan.
MACAM-MACAM HIDAYAH
Memang hidayah itu adalah hak
Allah, tapi Allah berfirman
Surat as syuro ayat 52
“ wahai Muhammad sungguh engkau
bisa memberi hidayah ke jalan yang lurus”.
Maksud ayat tersebut. Hidayah ada
2 yaitu hidayah hati dan hidayah arahan. Hidayah hati itu yang memiliki adalah
Allah. Hidayah arahan adalah kita mengarahkan orang dalam kebaikan dan melarang
dalam keburukan.
TINGKATAN HIDAYAH
Imam ibn qoyyim al jauziyah,
“barang siapa mendapatkan 10 tingkat hidayah Allah maka mendapatkan hidayah
yang sempurna”
1. Hidayah
menemukan ilmu dan kebenaran
Tidak semua
orang yang pintar dan cerdas itu menemukan kebenaran islam. Dalam sejarah para
filsuf ahli filsafat seperti Aristoteles, Socrates, dsb. Mereka pandai dan
cerdas tapi tak menemukan kebenaran.
Maka itu Ibn
taimiyah mengatakan “orang2 yang seperti itu, dikaruniai Allah kecerdasan otak
tapi tak dikaruniai kebersihan hati”.
2. Hidayah
agar diberi kemampuan dan kekuatan untuk mendapatkan ilmu
Tidak semua
orang juga yang menemukan ilmu tapi tak mampu mendapatkan ilmu. Banyak kendala
yang mungkin dialami, dari mulai kekuatan fisik, kesehatan juga masalah biaya
yang dibutuhkan untuk mendapatkan ilmu. Bisa jadi dia ingin masuk pondok
pesantren, tapi dia tak mampu secara financial. Atau mungkin dia tau kebenaran
islam namun dia tak sehat fisik.
3. Hidayah
agar diberi kemauan untuk mencari ilmu.
Ada orang yang
sudah bisa mendapatkan 2 hidayah diatas, tapi dia tak mempunyai kemauan untuk
mencari ilmu. Tau kebenaran islam, punya kemampuan dan kekuatan namun tak punya
kemauan mencari ilmu. Kadang manusia itu lucu, untuk kehidupan yang sementara
di dunia mereka berlomba2 tapi tak mau mencari ilmu untuk kehidupan yang kekal
di akhirat.
4. Hidayah
untuk mengamalkan ilmu
Mengamalkan ilmu
itu lebih sulit daripada mencari ilmu. Contoh kecilnya saja, saat sholat subuh
banyak masjid yang kosong. Hanya segelintir orang saja yang berjamaah. Padahal
sudah jelas bahwa sholat berjamaah itu diwajibkan oleh Allah kepada orang
lelaki.
Imam adz dzahabi
seorang ulama di abad 8 H, beliau mengatakan “adapun pada hari ini, ilmu yang
tersisa Cuma sedikit, yang punya ilmu sedikit itu orang sedikit. Diantara
orang2 yang punya ilmu itu yang mengamalkan ilmu lebih sedikit lagi.”.
5. Hidayah
supaya istiqomah mengamalkan ilmu
Ada sebagian
orang yang tak mengamalkan ilmu tak istiqomah. Mungkin pada saat pertama2 dia
sangat rajin, tapi kemudian dia berkurang jadi tak istiqomah dalam
mengamalkannya. Bisa jadi dia karena salah pergaulan.
6. Hidayah
agar dijauhkan dari faktor2 yang mengganggu pengamalan ilmu,.
Namanya godaan
itu selalu saja ada. Ingin haji ada godaannya, ingin sholat berjamaah adaa lagi
godaannya. Inilah yang perlu kita mintakan perlindungan kepada Allah.
7. Hidayah
agar mendapat tambahan ilmu yang lebih banyak
Jangan pernah
kita puas dengan ilmu yang kita dapatkan, terusla minta pertolongan Allah agar
terus diberi hidayah dalam mencari ilmu.
8. Hidayah
untuk mengetahui tujuan utama jalan yang kita tempuh
Tujuan hidup
adalah mencari ridho Allah, maka itu dalam beribadahpun kita harus mencari ridho
Allah. Jangan beribadah seenak sendiri.
9. Hidayah
agar senantiasa butuh kepada hidayah
Maka di dalam
sholat, kita selalu membaca “Tunjukilah kami pada jalan yang lurus”, minimal
17x sehari.
10. Hidayah
untuk mengetahui 2 jalan yang menyimpang
Yaitu orang yang
tak mengamalkan ilmu dan yang tak mau mengamalkan ilmu. Dan Allah sebutkan
dalam surat al fatihah.